Rawannya Penyakit Kelamin Pada Remaja
Info hello de nature, Akhir – akhir ini banyak
ditemukan kasus meningkatnya penderita penyakit kelamin pada remaja di berbagai
kota besar di Indonesia. Hal ini perlu kita waspadai bersama karena hampir
semua penyakit kelamin adalah merupakan penyakit menular, jika seseorang
terinfeksi penyakit kelamin dan orang tersebut melakukan hubungan seksual sudah
pasti pasangan seksualnya tertular penyakit tersebut.

Edukasi tentang bahaya penyakit kelamin sangat penting, mengingat minimnya pengetahuan tentang penyakit kelamin sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit tersebut. Semakin minim pengetahuan penyakit kelamin akan semakin besar potensi penyebarannya, wajib bagi kami selaku praktisi kesehatan herbal, untuk menyampaikan informasi ini.
Peran orang tua dan peran lembaga
pendidikan sangat di perlukan, karena usia remaja adalah usia yang sangat rawan
terhadap penyebaran penyakit kelamin di lingkungan sosialnya. Pergaulan bebas
mengarah pada perbuatan seks bebas yang sangat beresiko terjangkitnya penyakit
kelamin.
Banyaknya penderita penyakit
kelamin diusia remaja, ini membuktikan bahwa pada usia remaja ini mengalami
peningkatan kasus yang cukup signifikan tidak hanya di Jakarta, Bandung,
Denpasar tetapi fenomena peningkatan pendrita penyakit kelamin pada remaja juga
terjadi di kota-kota di kalimantan, Pontianak, Bnjarmasin, Banjarbaru dan
lain-lain juga jumlah remaja yang mengidap penyakit kelamin cukup tinggi.
Penyakit Kelamin Remaja
Berikut kami
sampaikan penyakit kelamin yang banyak di temukan di kalangan Remaja :

Penyakit Kelamin
Herpes
Herpes genital adalah infeksi pada alat kelamin yang bisa terjadi pada pria dan wanita. Penyakit ini termasuk salah satu infeksi menular seksual (IMS) karena umumnya ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal, dan oral). Herpes genital bisa dikenali dengan kemunculan luka melepuh berwarna kemerahan dan terasa sakit di sekitar area kelamin. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.
Infeksi yang terjadi pada kasus
herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut
sebagai HSV. HSV dapat menular dan masuk ke dalam tubuh melalui berbagai
membran mukosa dalam tubuh, seperti mulut, kulit, dan kelamin. Virus ini
seringkali menetap di tubuh manusia dan suatu saat bisa aktif lagi. Saat virus
ini aktif, gejala-gejala herpes genital akan kembali muncul. Virus ini bisa
kambuh antara empat sampai lima kali pada dua tahun pertama sejak terinfeksi.
Penyebab Herpes
Genital
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks atau HSV yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks vagina, oral, dan anal. Ada dua jenis virus herpes simpleks, yakni HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Herpes genital umumnya disebabkan oleh HSV tipe 2. HSV tipe 1 seringkali menyebabkan herpes di rongga mulut, atau yang seringkali disebut dengan cold sores. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa herpes genitalis juga disebabkan oleh HSV tipe 1.
Penyebaran virus ini terjadi
melalui kontak langsung dengan pasangan yang terinfeksi oleh HSV. Hal ini bisa
terjadi meski orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala apa pun. Virus ini
menyebar melalui bagian yang lembap dari dinding kulit kelamin, mulut, dan
anus. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui luka herpes dan bisa
terjadi di sekitar mulut, mata, dan bagian tubuh lain.
Herpes genital tidak bisa
menyebar melalui benda perantara, kecuali dengan alat bantu seksual yang
dipakai oleh penderita herpes. Peralatan seperti handuk, alat makan, dan sikat
gigi umumnya tidak bisa menjadi perantara penyebaran virus ini. Sebab, virus
tidak akan sanggup bertahan lama jika terlepas dari kulit.
Herpes genital sangat mudah
menular. Setelah terinfeksi, tubuh penderitanya akan selamanya memiliki virus
ini. HSV bisa bersifat laten untuk beberapa waktu sebelum menjadi aktif lagi.
Inilah yang menyebabkan herpes genital bisa kambuh.
Virus HSV akan kembali aktif
ketika sistem pertahanan tubuh menurun. Hal ini bisa terjadi ketika penderita
sedang mengalami infeksi, sedang mengalami masa-masa stres, sedang menjalani
kemoterapi sebagai langkah pengobatan kanker, atau terkena virus HIV. Selain
itu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat memicu virus HSV untuk kembali
aktif.
Komplikasi ( dampak sistemik herpes )
Infeksi
Menular Seksual Lainnya
Penderita herpes genital dengan luka terbuka memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebarkan atau tertular penyakit seksual lainnya, terutama jika berhubungan seksual tanpa pengaman. Penularan paling parah adalah terjadinya komplikasi berupa HIV/AIDS.
Inflamasi
atau Peradangan
Pada beberapa kasus, herpes genital bisa menyebabkan inflamasi atau peradangan di saluran kemih. Pembengkakan yang terjadi bisa menutup jalur uretra selama beberapa hari. Dalam kasus ini, kateter harus dimasukkan untuk menyedot isi kandung kemih.
Selain pada uretra, peradangan
juga bisa terjadi pada bagian rektal. Inflamasi pada dinding rektum ini lebih
sering terjadi pada pria yang berhubungan seksual dengan pria lainnya. Pada
kasus yang sangat langka, virus herpes simpleks juga bisa mengakibatkan
meningitis atau radang pada selaput otak.
Pada
Masa Kehamilan
Virus herpes simpleks atau HSV bisa menimbulkan masalah kehamilan. Virus ini bisa ditularkan kepada bayi saat melahirkan. Jika infeksi HSV terjadi sebelum kehamilan, kemungkinan penularan pada sang bayi sangatlah kecil.
Penyakit Kencing
Nanah
Kencing nanah atau gonore adalah salah satu penyakit menular seksual. Pada pria, gonore akan menimbulkan gejala berupa keluarnya nanah dari penis. Selain itu, penderita gonore akan merasakan perih saat buang air kecil.
Berbeda dengan gonore pada pria,
jika terjadi pada wanita gonore bisa tidak menimbulkan gejala. Penyakit gonore
dapat sembuh dalam beberapa hari, jika diberikan pengobatan yang tepat dan
segera.
Gonore umumnya menimbulkan gejala
pada organ kelamin. Seperti telah dikatakan sebelumnya, gejala gonore yang
dialami oleh pria berbeda dengan wanita. Dan perlu diingat, penyakit gonore
sering kali tidak menimbulkan gejala pada wanita.
- Keluar nanah pada ujung penis
- Nyeri saat buang air kecil
- Bengkak dan nyeri pada salah satu testis
- Ujung penis merah dan bengkak.
- Gejala gonore pada wanita antara lain:
- Nyeri saat buang air kecil atau saat melakukan hubungan intim.
- Bertambahnya frekuensi buang air kecil.
- Sakit perut dan panggul.
- Keputihan.
- Keluar darah dari vagina setelah melakukan hubungan seksual
- Keluar darah dari vagina ketika tidak sedang menstruasi
- Menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya.
Gonore juga dapat terjadi pada
organ lain selain kelamin. Masing-masing organ yang terkena gonore akan
memunculkan gejala yang berbeda, seperti:
- Gonore pada anus, gejalanya berupa anus gatal, keluar darah atau nanah dari anus.
- Gonore pada sendi, gejalanya berupa radang sendi, yaitu kemerahan, pembengkakan, dan nyeri saat digerakkan.
- Gonore pada tenggorokan, ditandai dengan sakit tenggorokan yang sulit sembuh dan munculnya benjolan di leher (pembengkakan kelenjar getah bening).
- Gonore pada mata, gejalanya berupa mata merah, keluarnya nanah dari mata, dan menjadi sensitif terhadap cahaya.
Penyebab Gonore
Penyebab gonore adalah infeksi
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini paling sering menular melalui
hubungan intim, termasuk seks oral dan seks anal. Seseorang lebih mudah terkena
gonore apabila sering bergonta-ganti pasangan seks atau bekerja sebagai pekerja
seks.
Komplikasi Gonore / Kencing nanah
- Gonore dapat menimbulkan komplikasi jika tidak diobati, baik itu pada pria, wanita, maupun bayi. Komplikasi gonore yang dapat muncul pada pria antara lain:
- Epididimitis
- Luka pada saluran kencing
- Terdapat nanah di dalam penis
- Mandul
Wanita lebih rentan mengalami
komplikasi gonore dibanding pria, karena sering kali tidak bergejala sehingga
tidak diobati. Beberapa komplikasi akibat gonore pada wanita adalah :
- Penyakit radang panggul
- Sumbatan pada saluran telur (tuba falopi), yang memicu munculnya kehamilan ektopik
- Kemandul
- Gonore juga dapat menyebabkan komplikasi pada bayi, mulai dari kulit kering dan bersisik, rentan terserang penyakit, hingga kebutaan.
Penyakit gonore dapat berkaitan
dengan infeksi HIV, karena sama-sama menular melalui hubungan intim. Bila Anda
menderita gonore, sebaiknya lakukan juga skrining terhadap penyakit HIV.
Penyakit Kutil
kelamin
Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang tumbuh di sekitar area kelamin dan dubur. Penyakit ini bisa dialami siapa saja yang aktif secara seksual. Kutil kelamin berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian tubuh lain, karena kondisi ini termasuk infeksi menular seksual.
Penyebaran kutil kelamin terjadi
melalui hubungan seksual, baik melalui vagina, maupun secara oral atau anal. Di
samping itu, virus juga bisa menular ketika tangan penderita kutil kelamin
menyentuh kelamin sendiri, lalu menyentuh kelamin pasangannya.
Penyebaran kutil kelamin juga
dapat terjadi, akibat berbagi penggunaan alat bantu seks (sex toys). Pada kasus
yang jarang terjadi, kutil kelamin dapat menular ke bayi, dari ibu yang
terinfeksi virus.
Kutil kelamin berukuran kecil,
dengan warna serupa kulit atau sedikit lebih gelap. Oleh karena itu, kutil
kadang sulit terlihat dengan kasat mata. Kutil dapat tumbuh secara tunggal, dan
bisa juga berkelompok serta membentuk struktur seperti kembang kol.
Meskipun kadang tidak terlihat,
kutil kelamin tetap dapat menimbulkan sejumlah gejala, antara lain gatal dan
rasa tidak nyaman di area kelamin, sensasi seperti terbakar, serta nyeri dan
perdarahan saat berhubungan intim.
Pada
pria, kutil kelamin dapat tumbuh di sejumlah area, seperti:
- Batang atau ujung penis.
- Kantung buah zakar.
- Selangkangan.
- Paha bagian atas.
- Sekitar atau di dalam anus.
Sedangkan
pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di:
- Dinding vagina.
- Vulva (bagian luar vagina).
- Daerah antara vagina dan anus (perineum).
- Di dalam vagina atau di dalam anus.
- Leher rahim.
Selain pada kelamin dan area di
sekitarnya, kutil kelamin juga dapat tumbuh di lidah, bibir, mulut, dan
tenggorokan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat melakukan seks oral dengan
orang yang terinfeksi kutil kelamin.
Penyebab Kutil
Kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Meskipun terdapat lebih dari 120 jenis virus HPV, hanya 30-40 jenis virus HPV yang menular melalui kontak seksual. Dari 30 jenis virus HPV tersebut, 90 persen kasus kutil kelamin disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan HPV tipe 11.
Faktor Risiko Kutil
Kelamin
Individu yang aktif secara seksual lebih berisiko terserang kutil kelamin, terutama jika berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HPV. Risiko terinfeksi akan lebih besar bila berhubungan intim dengan lebih dari satu partner seksual, tanpa mengenakan kondom.
Sejumlah faktor lain yang memperbesar risiko seseorang menderita kutil kelamin adalah:
- Hamil.
- Merokok.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
- Aktif secara seksual dalam usia relatif muda.
- Pernah menderita infeksi menular seksual lain.
- Memiliki riwayat kekerasan seksual saat masih kecil.
- Berhubungan intim dengan seseorang yang tidak diketahui riwayat kehidupan seksualnya.
Mencegah Infeksi
kutil Kelamin
Cara terbaik untuk mencegah kutil
kelamin adalah tidak berhubungan seks dengan seseorang yang tidak Anda ketahui
riwayat seksualnya. Hal ini karena bisa saja pasangan seksual Anda terserang
kutil kelamin, namun tidak diketahuinya karena tidak menimbulkan gejala.
Langkah pencegahan lain adalah
dengan menggunakan kondom setiap berhubungan seks. Hanya saja perlu diingat
bahwa kondom tidak 100 persen efektif mencegah kutil kelamin. Di samping itu,
penting untuk tidak berganti-ganti pasangan seksual dan berbagi pakai alat
bantu seks.
Metode selanjutnya untuk mencegah
kutil kelamin adalah dengan imunisasi HPV. Vaksin HPV diberikan 2 atau 3 kali
sebelum seseorang mulai aktif secara seksual, yaitu mulai usia 10 sampai 18
tahun. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian vaksin pada usia yang dianjurkan
dapat mengurangi risiko kutil kelamin hingga lebih dari 50 persen.
Penyakit Kelamin
Sipilis / Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah
infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis adalah
salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui
hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain melalui hubungan intim,
bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui pajanan cairan tubuh
penderitanya, misalnya melalui darah.
Pada umumnya, kontak langsung
terjadi melalui hubungan seksual. Hubungan seksual ini bisa berbentuk seks
vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, berbagi jarum juga bisa menularkan
infeksi penyakit ini, baik pada pengguna narkoba suntik maupun pada penyuka
seni merajah tubuh, misalnya tato dan menindik telinga.
Penularan sifilis juga bisa
terjadi dari seorang wanita hamil kepada bayi yang dikandungnya. Kondisi ini
dikenal sebagai sifilis kongenital. Kematian bayi di dalam kandungan bisa
terjadi karena infeksi ini.
Bakteri penyebab sifilis tidak
bisa bertahan lama di luar tubuh manusia, dan penyakit ini tidak dapat
ditularkan lewat cara-cara di bawah ini:
- Memakai toilet yang sama dengan pengidap sifilis.
- Berbagi peralatan makan yang sama.
- Memakai pakaian yang sama.
- Berbagi kolam renang atau pun kamar mandi yang sama.
Sifilis / sipilis Primer
Penderita sifilis mengalami
gejala yang dimulai dengan lesi atau luka pada alat kelamin atau di dalam dan
di sekitar mulut. Luka yang terjadi berbentuk seperti gigitan serangga tapi
tidak menimbulkan rasa sakit. Pada tahap ini, jika orang yang terinfeksi
berhubungan seksual dengan orang lain, penularan sangat mudah terjadi. Luka ini
bertahan selama 1-2 bulan. Pada akhirnya, lesi ini akan sembuh tanpa
meninggalkan bekas.
Sifilis
/ sipilis Sekunder
Penderita sifilis sekunder akan
mengalami ruam merah serukuran koin kecil dan biasanya ruam ini muncul pada
telapak tangan dan telapak kaki. Gejala lain yang mungkin muncul adalah demam,
nafsu makan menurun, radang tenggorokan dan kutil kelamin. Fase ini bisa
bertahan selama satu hingga tiga bulan.
Sifilis
/ sipilis Laten
Setelah fase sifilis sekunder, sifilis seakan-akan menghilang dan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Masa laten ini bisa bertahan sekitar dua tahun sebelum kemudian lanjut ke masa yang paling berbahaya dalam infeksi sifilis yaitu sifilis tersier.
Sifilis
/ sipilis Tersier
Jika infeksi tidak terobati, sifilis akan berkembang ke tahapan akhir, yaitu sifilis tersier. Pada tahap ini, infeksi bisa memberi efek yang serius pada tubuh. Beberapa akibat dari infeksi pada tahapan ini adalah kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah pendengaran, impotensi, dan bahkan kematian jika tidak ditangani.
Sifilis paling mudah menular pada
fase sifilis primer dan sekunder. Jika Anda merasa terinfeksi sifilis, segera
periksakan diri ke dokter atau klinik spesialis penyakit kelamin untuk
memastikan diagnosis terhadap sifilis. Makin cepat sifilis diobati, makin kecil
kemungkinan sifilis berkembang menjadi penyakit yang serius.
Penyakit – penyakit kelamin di
atas adalah penyakit kelamin yang sering di temukan di masyarakat, terutama di
kalangan remaja dan para pelaku seks menyimpang dan terjadi pada remaja pelaku
seks bebas. Kami menghimbau untuk anda
semua berhati – hati dalam menentukan pasangan seksual, agar dapat mengurangi
resiko terinfeksi penyakit tersebut diatas. Semoga artikel ini bermanfaat untuk
dapat di jadikan wawasan dalam mengenali gejala penyakit kelamin sejak dini.
Solusi Herbal Untuk Mengatasi Penyakit Kelamin
De Nature adalah salah satu
perusahaan obat herbal yang sangat berpengalaman dalam membuat ramuan alami
untuk mengatasi berbagai masalah penyakit kelamin seperti disebutkan diatas. Telah
puluhan tahun produk De Nature, menjadi solusi yang efektif serta efisien dan sangat mudah di
dapat secara Online, kapan saja dan dimana saja.
Beli Obat Penyakit Kelamin di Hello De Nature, telah memiliki legalistas yang tidak
diragukan lagi sesuai Standar BPOM RI dan telah mendapat sertifikat
Internasional ( ISO 9001-2015 ). Sudah 10 th De Nature melayani pemesanan dalam
dan Luar Negeri.
Hebal Asli Indonesia
(
Aman, Berkhasiat dan Bermutu Tinggi )
Hubungi
kami di :
0857
– 4260 – 0115
Hello De
Nature
Herbal standar
Internasional